PageList1

  • Pantai Sawarna

    Pantai Sawarna

    Sebuah pepatah mengatakan Indonesia adalah Jamrud Khatulistiwa dan tidaklah berlebihan rasanya menggambarkan hal tersebut dengan melihat keindahan dan keaslian Pantai Ciantir, Sawarna, Banten Selatan. Hamparan pasir putih yang memanjang sekitar 5 km menjadi surga bagi para pencinta wisata pantai.....

  • Wisata Pantai Karang yang "Tersembunyi"

    Wisata Pantai Karang yang "Tersembunyi"

    Sebuah keindahan yang sesungguhnya tak kan pernah bisa kita lihat secara singkat namun kita harus dapat memahami arti dari sebuah keindahan itu.....

  • Daerah Wisata "Perawan"

    Daerah Wisata "Perawan"

    Wow..Perawan! judulnya mungkin terkesan boombastis tapi ya memang demikian. Daerah yang terletak di wilayan Selatan Banten ini memang mempunyai beberapa daerah parawisata yang boleh dibilang masih belum begitu terjaman namun punya potensi pemkembangan dan keindahan yang luar biasa.....

"PEUTEUY" Lalab Urang Lebak Selatan

Beberapa dari Anda mungkin sudah mengenal yang satu ini, Lalaban yang selalu hadir dalam setiap menu masyarakat Lebak Selatan. "Peuteuy" mereka menyebutnya, sebuah menu tambahan untuk meningkatkan nafsu makan apalagi jika dicampur dengan sambal khas Lebak Selatan. Hmmm...Yammiii.

Mungkin untuk Masyarakat perkotaan, Pete menjadi makanan yang membuat lidah tidak bisa ditekuk sehingga tenggorokan akan selalu merasa gk enak. Tapi, bagi masyarakat Lebak Selatan, Pete menjadi Lalaban Favorit yang menjadi pelengkap menu santap siang keluarga. Selain itu, Petai menjadi menu pelengkap ketika melakukan makan bareng bersama keluarga, Teman maupun Sahabat di tepi pantai Lebak Selatan atau sering disebut dengan "Babacakan". Petai ini menjadi menu penambah nafsu makan bagi mereka

Baik gk sih sebenarnya mengkonsumsi Petai?

Beberapa Artikel telah membahas manfaat dan mudharat petai bagi tubuh, mereka menyatakan bahwa petai memiliki manfaat juga memiliki mudharat atau kerugian jika dikonsumsi berlebihan.
Berdasarkan ilmu Kedokteran, Petai mengandung Asam Amino dan Anti Oksidan. Nah, Kedua zat inilah yang menyebabkan petai memiliki manfaat dan mudharat bagi kesehatan tubuh si konsumen.

Asam Amino dalam petai inilah yang menyebabkan bau pada urine si konsumen. Asam Amino kaya akan unsur Nitrogen dan unsur Sulfur yang akan diubah menjadi gas menjadi Amoniak (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S) yang menyebabkan gas buang pada manusia menjadi bau. Selain itu, Asam Amino ini merupakan komponen penting dalam penyusunan protein. tetapi bila dalam jumlah banyak maka akan dibuang melalui ginjal, dan akibatnya protein yang berat molekulnya besar akan merusak saringan pada ginjal, dan akibatnya akan ditemukan protein dalam urine. Gejala ini dinamakan proteinuria.

Sedangkan manfaat petai bagi ginjal juga ada, karena petai ini juga mengandung anti oksidan yang baik.  Dan kita tahu bahwa yang berfungsi untuk membersihkan darah adalah hati dan ginjal. Sedangkan darah kita akibat lingkungan yang kotor / makanan yang tidak sehat banyak sekali mengandung radikal bebas. Dan untuk menangkal radikal bebas dibutuhkan antioksidan. Selain itu, karena petai mengandung asam amino salah satunya adalah triptofan, dalam tubuh akan diubah menjadi serotonin yang akan menurunkan tingkat stress dan membuat diri lebih tenang.


Jadi kenapa tidak kita mengkonsumsi Petai, Lalaban khas Lebak Selatan yang bisa didapatkan hampir di setiap rumah makan di Lebak Selatan.

Jalan Saketi-Malingping Rusak Total, Adakah keinginan "mereka" untuk memperbaikinya?

Jalan Saketi-Malingping merupakan jalan yang paling bersejarah di daerah Lebak setelah rell kereta api yang sekarang hanya nampak peninggalan jembatannya. Pasalnya, jalan Saketi-Malingping merupakan jalan yang telah menjadikan pendahulu kita sebagai romusha atas kebiadaban penjajahan Jepang. Sejarah mengatakan, kasus perekrutan romusha untuk pembangunan jalan dan rell kereta api di Lebak Selatan telah membunuh beribu-ribu masyarakat Indonesia.

Lihatlah Kondisi Romusha dalam barak berikut ini,



Selama ini, Jalan Saketi-Malingping menjadi jalur utama bagi keberlangsungan sistem ekonomi masyarakat Lebak Selatan. Namun, dapat kita lihat kondisi yang tidak mengenakan tampak di depan mata kita. Jika dihitung secara ekonomis, sudah berapa kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan kendaraan pengusaha kecil di Lebak Selatan karena mau tidak mau mereka harus melewati jalanan ini.




Kemudian, Berapa jam waktu yang kita habiskan untuk melewati jalanan Provinsi denga  jarak kurang lebih 60 KM ini. Selain itu, Jalan Saketi-Malingping telah mematikan bayak potensi wisata di Lebak Selatan, yang selama ini telah menjadi sumber utama Pendapata Daerah Kabupaten Lebak.



Apakah ini akan terus dibiarkan?

Jawabannya sudah pasti. "Tidak...!!! kami akan segera memperbaikinya" itulah yang sering dikatakan oleh pihak pemerintah. Baik pemerintah Provinsi maupun kabupaten. Lalu kapan Jalan ini akan diperbaiki?. Dari pengalaman bertahun-tahun menjadi pemerhati Jalan Saketi-Malingping, didapat bahwa jalan ini akan mulai diperbaiki ketika telah mendekati masa Pemilihan Kepala Daerah. Mungkin sudah menjadi budaya, bahwa Jalan ini akan menjadi Mega Project bagi setiap orang atau golongan yang ingin mengambil hati masyarakat.



Lalu, Haruskah Masyarakat menjadi Romusha era "kemerdekaan?

Jeritan demi jeritan telah banyak dilantunkan oleh masyarakat Lebak Selatan yang menginginkan kelayakan sistem transportasi. Seperti yang terdokumentasikan dalam sebuah jejaring Sosial, yaitu Facebook FansPage. Masyarakat telah menjerit, dan mengungkapkan unek-uneknya pada pemerintah dengan membuat FansPage Koin Cinta untuk Jalan Saketi-Malingping. Disinilah mereka bebas mengekspresikan mimpi, harapan, dan bahkan kenangan perjuangan meraka sejak kecil hingga sekarang menjadi rantau di luar kota.



Mereka selalu bermimpi, bahwa "kami tidak mau terisolasi, kami butuh pelayanan dari 'anda' sang pemimpin yang selalu mengobral janji".

"Hawaii" in Indonesia


Mungkin Anda tidak akan menyangka bahwa ini pemandangan yang ada di Indonesia dan anda juga tidak akan menyangka bahwa Photo ini di dapat di daerah pelosok yang dapat dikatakan terisolasi oleh minimnya infrastruktur dan minimnya publikasi.

Photo ini kami temukan di HDR creme, dengan nama Acount 'gemilang' Ia menamakan foto ini dengan "Sawarna Beach,Malimping, Banten - HDR Photo".

Nampaknya ini dapat memberikan inspirasi pada segenap warga Lebak Selatan untuk lebih mencintai Alamnya. Inilah yang kita miliki, inilah aset kita untuk masa depan. Dan kami yakin Lebak Selatan akan menjadi sebuah daerah yang disegani di Banten, bahkan di Indonesia.

Muara Binuangeun

Sebuah tempat yang memang tidak terkenal di Indonesia, namun sangat terkenal di wilayah Lebak selatan.

Muara Binuangeun merupakan sebuah tempat persinggahan para nelayan lokal ketika telah selesai melaksanakan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Mereka mencari sesuap nasi dengan memberikan kesehatan pada Masyarakat lebak selatan pada khususnya, memberikan Ikan segar untu di konsumsi masyarakat luas. Kalau bukan mereka siapa lagi?.

Apakah anda menyadari bahwa jasanya itu sangatlah besar bagi bangsa ini yang merupakan Negara kepulauan dengan berlimpah ruah daerah perairan terutama Laut dan pantai, maka sudah sewajarnya pemerintah memberikan konstribusi pada bidang perikanan laut ini.

Harapan masyarakat setempat tidaklah tinggi layaknya para Anggota DPR yang menginginkan kantor yang mewah. Yang mereka butuhkan hanyalah kepedulian pemerintah berupa dukungan pasokan hasil tangkapan yang dapat mensejahterakan mereka dengan memberikan imbalah harga jual hasil tangkapan yang sesuai dengan jerih payah mereka.

Tidak hanya itu, mereka mengeluhkan minimnya infrastruktur jalan yang menyebabkan wisatawan enggan untuk berkunjung ke wilayah Selatan Banten ini. Padahal di Selatan Banten terutama jalur Muara Binuangeun memiliki Salah satu pulau yang indah dan berlimpah dengan  satwa liar seperti monyet. selain itu banyaknya jenis ikan disana akan mengungang para "Mancing Mania" untuk menghabiskan weekend-nya di Selatan Banten.

Pantai Sawarna (1)

Sebuah pepatah mengatakan Indonesia adalah Jamrud Khatulistiwa dan tidaklah berlebihan rasanya menggambarkan hal tersebut dengan melihat keindahan dan keaslian Pantai Ciantir, Sawarna, Banten Selatan. Hamparan pasir putih yang memanjang sekitar 5 km menjadi surga bagi para pencinta wisata pantai.

Gerbang Sawarna menjadi tanda memasuki wilayah yang masih perawan itu, disusul jalanan yang dikelilingi pepohonan menambah kesejukan hati para pengunjung. Sebuah jembatan gantung berbahan papan dan ikatan temali juga menjadikan suasana semakin asri, melahirkan romantisme keindahan. Walaupun jembatan itu terasa bergoyang ketika dilalui, namun cukup kokoh karena diperkuat oleh kerangka besi.

Villa atau lebih tepatnya rumah penduduk, banyak disewakan sebagai tempat menginap para tamu yang hendak bermalam. Sebuah rumah sederhana dengan tiga kamar, cukup nyaman untuk ditinggali selama menginap di Sawarna.
Lebih menarik, saung yang ada di depan setiap rumah berfungsi sebagai tempat bersantap, dengan menu sederhana akan menggugah selera makan setelah lelah perjalanan. Ikan layur bakar dengan bumbu kecap, beserta sayur sup, tempe goreng, krupuk dipadu dengan sambal tomat, membuat perut semakin menari karena lapar. Menu makan ala kadarnya, namun melahirkan kenikmatan yang sempurna.

Untuk sampai di Pantai Ciantir, dari rumah-rumah penginapan, dibutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit dengan berjalan kaki, melewati beberapa rumah penduduk dan persawahan. Ombak laut pun bisa terlihat dengan suaranya yang gemuruh terdengar dari perkampungan.

Pasir putih bersih memanjakan para wisatawan untuk sekedar berlari kecil, tidur dan berguling-guling untuk menyatu dengan alam. Bahkan tersedia sarana untuk melakukan surfing yang bisa disewa di sekitar pantai. Di sore ataupun pagi hari dapat disaksikan view matahari yang akan terbit dan kemudian terbenam di ujung barat. Matahari di Sawarna layak untuk diabadikan menjadi kenangan indah.

Lokasi Desa Sawarna, Kecamatan Cikaung, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, sekitar 250 km dari Jakarta. Masuk tol arah Kebon Jeruk-Tangerang dan keluar di Serang Timur, dengan mengambil arah Pandeglang dan ke arah Pasar Saketi – Malingping. Dari Malingping kemudian mengambil arah ke Bayah.
Sawarna sendiri merupakan kawasan wisata yang dikembangkan dari kehidupan masyarakat yang tinggal di pantai. Masyarakat menjadi pelaku proyek wisata yang masih terus dikembangkan itu. Sehingga menjaga Sawarna agar tetap asli dan terhindar dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab menjadi kewajiban bersama.

Selain obyek wisata Sawarna, juga dapat disaksikan pemandangan laut Tanjung Layar yang lokasinya tidak jauh dengan Pantai Ciantir. Di sana sebuah karang berbentuk seperti layar yang terletak agak menjorok ke laut sekitar 50 m menjadi tempat indah yang dapat menyaksikan laut lepas. Untuk menuju ke sana harus berjalan menyeberang garis pantai dengan melalui air setinggi pinggang orang dewasa.


sumber gambar: indonesiatraveling.org  dan exstrahotnews.wordpress.com
Penulis: Riki Gana Soejatnae
tulisan ini di tulis juga di sini

Butuh informasilainnya tentang sawarna baik rute, destinasi dan lainnya? silahkan di fanspagenya sawarnya