Jalan Saketi-Malingping merupakan jalan yang paling bersejarah di daerah Lebak setelah rell kereta api yang sekarang hanya nampak peninggalan jembatannya. Pasalnya, jalan Saketi-Malingping merupakan jalan yang telah menjadikan pendahulu kita sebagai romusha atas kebiadaban penjajahan Jepang. Sejarah mengatakan, kasus perekrutan romusha untuk pembangunan jalan dan rell kereta api di Lebak Selatan telah membunuh beribu-ribu masyarakat Indonesia.
Lihatlah Kondisi Romusha dalam barak berikut ini,
Selama ini, Jalan Saketi-Malingping menjadi jalur utama bagi keberlangsungan sistem ekonomi masyarakat Lebak Selatan. Namun, dapat kita lihat kondisi yang tidak mengenakan tampak di depan mata kita. Jika dihitung secara ekonomis, sudah berapa kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan kendaraan pengusaha kecil di Lebak Selatan karena mau tidak mau mereka harus melewati jalanan ini.
Kemudian, Berapa jam waktu yang kita habiskan untuk melewati jalanan Provinsi denga jarak kurang lebih 60 KM ini. Selain itu, Jalan Saketi-Malingping telah mematikan bayak potensi wisata di Lebak Selatan, yang selama ini telah menjadi sumber utama Pendapata Daerah Kabupaten Lebak.
Apakah ini akan terus dibiarkan?
Jawabannya sudah pasti. "Tidak...!!! kami akan segera memperbaikinya" itulah yang sering dikatakan oleh pihak pemerintah. Baik pemerintah Provinsi maupun kabupaten. Lalu kapan Jalan ini akan diperbaiki?. Dari pengalaman bertahun-tahun menjadi pemerhati Jalan Saketi-Malingping, didapat bahwa jalan ini akan mulai diperbaiki ketika telah mendekati masa Pemilihan Kepala Daerah. Mungkin sudah menjadi budaya, bahwa Jalan ini akan menjadi Mega Project bagi setiap orang atau golongan yang ingin mengambil hati masyarakat.
Lalu, Haruskah Masyarakat menjadi Romusha era "kemerdekaan?
Jeritan demi jeritan telah banyak dilantunkan oleh masyarakat Lebak Selatan yang menginginkan kelayakan sistem transportasi. Seperti yang terdokumentasikan dalam sebuah jejaring Sosial, yaitu Facebook FansPage. Masyarakat telah menjerit, dan mengungkapkan unek-uneknya pada pemerintah dengan membuat FansPage Koin Cinta untuk Jalan Saketi-Malingping. Disinilah mereka bebas mengekspresikan mimpi, harapan, dan bahkan kenangan perjuangan meraka sejak kecil hingga sekarang menjadi rantau di luar kota.
Mereka selalu bermimpi, bahwa "kami tidak mau terisolasi, kami butuh pelayanan dari 'anda' sang pemimpin yang selalu mengobral janji".
3 komentar:
14 Desember 2011 pukul 18.35
Bener kawalahan nya kang, kumaha eta pamarentah.
Tong omdo kituh.
Tapi bejana rek diomean ladang tina nganjuk cenah kang.
Heu heuh nyah kang ari diurang, na tv oge beritana ngan karorupsi bae.
Ih ku teu ari. Salam ka urang bansel.
13 April 2014 pukul 09.18
Siapa yg mau ikut kumpul untuk ngabahas solusi yang terbaik untuk jalan akses menuju ibu kota kabupaten lebak dan ibu kota provinsi banten?
Tempat dan waktu kita rundingkan sama-sama......
yg mau silahkan balas komentar/undangan ini, di FB
https://www.facebook.com/profile.php?id=100008221470108
21 Juni 2014 pukul 11.56
harus segera diperbaiki tuh jalan..
Posting Komentar